Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang disingkat AIDS adalah suatu penyakit mematikan yang disebabkan oleh rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV. Sementara, HIV atau Human Immunodeficiency Virus sendiri merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi atau serangan penyakit.
Tidak seperti penyakit lainnya yang masih bisa diobati, kamu tidak akan bisa menyingkirkan virus HIV sepenuhnya dari tubuh. Apabila sudah terinfeksi, maka kamu akan memiliki virus ini sepanjang hidup.
Meski begitu, telah ada sejumlah pengobatan yang dapat memperlambat perkembangan virus HIV. Pengobatan ini juga dapat membuat penderitanya hidup lebih lama dan menjalani kehidupan dengan normal. Dengan diagnosis HIV lebih dini dan penanganan yang efektif, maka HIV tidak akan berkembang menjadi AIDS, atau yang bisa dibilang stadium akhir dari infeksi HIV. Jika sudah mencapai fase ini, kemampuan tubuh untuk menghalau infeksi sudah hilang sepenuhnya
Sejarah Penyakit AIDS
Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 38 juta orang di dunia yang terserang virus HIV/AIDS. Meskipun penderitanya telah tersebar di berbagai penjuru dunia, namun sejarah penyakit AIDS atau virus HIV ini sendiri belum banyak diketahui.
Pada dasarnya, virus HIV memiliki sejarah yang panjang di daratan Afrika. Namun di mana pandemi virus ini bermula masih menjadi perdebatan sengit di antara para ahli.
Untuk menguak misteri tersebut, para peneliti dari beberapa negara pernah mencoba untuk merekonstruksi genetika virus HIV. Hasilnya, virus ini diketahui pertama kali muncul sekitar tahun 1920 di Kota Kinshaha, kota yang saat ini menjadi bagian dari Republik Demokratik Kongo. Dari hasil penelitian para ahli, penyebaran virus tersebut diduga terjadi akibat perdagangan seks yang merajalela, pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, serta jarum tidak steril yang digunakan di klinik-klinik.
Para ahli dari University of Leuven dan University of Oxford juga pernah mencoba merekonstruksi asal muasal dari virus HIV. Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, mereka mengungkapkan bahwa virus HIV merupakan versi mutasi virus SIV (Simian Immunodeficiency Virus) dari primata yang melakukan lompatan spesies ke manusia melalui kontak dengan darah yang terinfeksi. Para ahli menduga virus ini menyebar pertama kali pada para pemburu simpanse di Kota Kinshaha yang sedang menangani daging hewan itu.
HIV/AIDS AIDS di Indonesia
Di Indonesia, infeksi HIV pertama kali ditemukan sekitar tahun 1987. Pulau Bali menjadi provisi pertama tempat ditemukannya penyakit AIDS di Indonesia. Setelahnya, penyakit ini kemudian mulai menyebar di hampir 368 kota dari 497 kota atau kabupaten di seluruh provinsi.
Menurut UNAIDS (Joint United Nations Programme on HIV/AIDS), sampai tahun 2015 sudah ada lebih dari 690 ribu orang yang terinfeksi HIV/AIDS di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 50 persennya rata-rata berusia mulai dari 15 hingga 49 tahun. Sementara, angka kematian yang disebabkan penyakit ini telah mencapai lebih 35 ribu orang.
Penyebaran Virus HIV
Virus HIV yang menyebabkan penyakit AIDS pada dasarnya merupakan virus yang rapuh. Virus ini tidak bisa di luar tubuh manusia dalam waktu yang lama. HIV ditemukan pada cairan tubuh orang yang terinfeksi. Adapun cairan yang dimaksud bisa berupa cairan sperma, darah, cairan anus, hingga ASI. Berikut adalah beberapa cara penyebaran virus HIV.
- Seks oral
- Pemakaian alat bantu seks secara bergantian atau bersama-sama
- Penularan dari ibu ke bayi selama kehamilan, saat melahirkan, atau menyusui
- Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi
- Pemakaian jarum suntik atau perlengkapan menyuntik lain seperti spons atau kain yang sudah terkontaminasi oleh virus HIV
- Melalui peralatan tato atau body piercing yang tidak benar-benar disterilkan dan telah terinfeksi virus HIV
- Kontak dengan darah, sperma, atau cairan vagina dari orang yang terinfeksi HIV pada luka atau luka yang terbuka.
Nah, demikianlah sedikit penjelasan mengenai sejarah pilu penyakit AIDS dan juga cara-cara penyebaran virus HIV. Agar tidak terinfeksi virus yang mematikan ini, cara terbaik yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman dan tidak berbagi peralatan suntik apapun dengan orang lain. Semoga bermanfaat!
Please login to join discussion